Baru tiga bulan berjalan, Fitria sudah hampir putus asa menjalankan usahanya. Pasalnya, rumah makan miliknya terus mengalami kerugian. Padahal ia sudah cukup yakin dengan pemilihan lokasi yang sangat strategis dengan tempat parkir luas. Segala cara promosi sudah dipraktekkan tapi tetap saja tak ada perubahan, termasuk meniru cara-cara promosi rumah makan saingannya yang ramai pelanggan. Tetap saja perubahan tak kunjung datang. Apa yang salah dengan Fitria?
Menurut Praktisi Marketing DR. Freddy Rangkuti, program promosi harus direncanakan dengan baik. Kalau hanya meniru apa yang dilakukan pesaing, maka bisa dipastikan kegiatan promosi tidak berdampak pada penjualan. Ia juga menambahkan, sekarang sudah tidak jamannya lagi melakukan kegiatan promosi dengan “menjual produk”, seperti dikutip dari kolom Konsultasi Marketing Majalah DUIT!.
Perlu diingat bahwa pelanggan akan meninggalkan suatu bisnis karena suatu alasan, “para produsen tidak memberi cukup perhatian dan penghargaan.” Tidak ada salahnya bila para pelanggan yang menyumbang pemasukan terbesar mendapat perhatian istimewa.
Freddy mengatakan, pada prinsipnya kiat menyusun strategi promosi yang kreatif dan terintegrasi berpedoman pada tiga hal, yaitu Save, Free, Win. Save dalam artian pelanggan mendapatkan keuntungan dari penghematan yang diperoleh apabila membeli suatu produk. Misalnya, beli satu dapat dua, atau belanja senilai Rp20.000 mendapat vocer Rp20.000 (yang dapat dipakai untuk pembelanjaan berikutnya).
Lain halnya dengan Free, pada cara ini pelanggan mendapatkan kompensasi gratis bila transaksi telah mencapai nilai tertentu. Misalnya, makan senilai Rp200.000 berhak menjadi member rumah makan Anda. Member ini akan mendapat diskon 30% setiap kali makan. Dan Win, merupakan kiat yang masih populer digunakan oleh produsen untuk menarik pelanggan. Misalnya, undian yang dilakukan secara periodik.
Namun demikian, strategi “word of mouth” dianggap masih menjadi yang terbaik dalam hal pemasaran. Sejatinya dalam word of mouth, pelanggan menjadi “staf marketing” usaha Anda. Namun untuk merealisasikan hal tersebut memang butuh kreatifitas. Agar kegiatan promosi berefek pada word of mouth, puaskan pelanggan, biar mereka loyal perbaiki faktor-faktor yang membuat pelanggan kecewa. Perhatikan juga kecepatan pelayanan, keramahan, rasa, harga sampai waktu pelanggan selesai makan.
Kalau sudah sampai tahap ini, biaya tinggi untuk promosi otomatis bisa dipangkas. Bisnis dengan bujet biaya promosi yang kelewat tinggi akan mengurangi keuntungan. “Kalau sudah begini, buat apa pelanggan banyak tapi laba sedikit?” ungkap Freddy.
Untuk menjadi word of mouth, strategi yang sedikit keluar dari pakem juga bisa dipraktekkan. Misalnya, fenomena sulitnya mendapatkan es krim Magnum yang melanda banyak penikmat es krim terutama kaum hawa. Dalam iklannya di tv, divisualisasikan wanita yang mencicipi es krim tersebut bak putri dalam sehari. Anehnya, di pasaran es krim ini sangat sulit ditemukan. Namun tetap saja es krim yang konon harganya hanya Rp10.000 menjadi target buruan.
Strategi komunikasi dari mulut ke mulut ini dipersepsikan oleh konsumen sebagai sumber yang lebih dapat dipercaya, karena pengirim pesan diasumsikan tidak mempunyai hubungan dengan produsen dan tidak sedang menjual. Para pengirim pesan word of mouth, lebih jujur dan obyektif karena mereka dalam kondisi berbagi pengalaman.
Lalu bagaimana dengan usaha rumahan? Karena rumah yang dijadikan sebagai pusat aktivitas usaha belum tentu strategis. Freddy menjelaskan, selain strategi word of mouth Anda juga bisa memanfaatkan tetangga di sekitar rumah. Dengan push strategy, yaitu membina orang-orang yang nantinya akan memasarkan produk Anda. Misalnya, bekerjasama dengan guru TK, kelompok ibu-ibu arisan. Orang-orang tersebut ibarat distributor. Maka jangan segan untuk memberi bonus jika hasil kerjanya memuaskan.
Maksimalkan Internet
Memasuki era dunia digital banyak sendi-sendi kehidupan yang mau tak mau ikut berubah. Jika dulu sistem pemasaran sangat mengandalkan metode offline dimana antara penjual dan pembeli masih bertatap muka. Kini dengan menjamurnya media sosial dan internet maka jarak dan waktu dapat dipangkas. Di situs resmi franchise swalayan Indomaret (www.indomaret.co.id), investor yang berminat menjadi franchisee Indomaret dapat langsung mengisi formulir pendaftaran. Kemudian pihak Indomaret akan menghubungi calon franchisee. Bahkan untuk menyewa lahan teras Indomaret bisa dilakukan secara online. Setidaknya dalam sehari calon franchisee yang mendaftar online mencapai 20 hingga 50 orang.
Seperti halnya Indomaret, franchise cuci mobil Auto Bridal juga memiliki fasilitas pendaftaran online. Tak hanya itu, Auto Bridal menawarkan fasilitas pengecekan omzet secara real time. Para franchisee terlebih dulu memasukkan password lebih dulu di menu Omzet. “Menu Omzet iniuntuk melihat omzet harian para franchisee dari seluruh Indonesia. Setiap kali ada transaksi akan tercatat otomatis bahkan dalam hitungan detik,” ujar Derry Viria, Vice President Auto Bridal. Namun tak semua franchisee yang bisa melakukan hal tersebut. Hanya franchisee yang memiliki kategori Bintang 4 dan Bintang 5 yang memiliki hak untuk mengaksesnya.
Jika sudah mengenal apa kreativitas, lalu bagaimana mendapatkan ide-ide yang kreatif untuk direalisasikan pada bisnis Anda. Menurut Chief Creative Officer OMG Yoris Sebastian, “Creativity comes when you have lots of fun.”
Ia menjelaskan, bahwa untuk mendapatkan ide-ide kreatif terkadang harus mencoba hal-hal yang diluar pakem. Pernah sewaktu ia masih bekerja di Hard Rock Cafe, ia banyak memiliki ide yang segar dan liar karena saat rapat dilakukan di tempat yang beda. “Pernah kita meeting di Dunia Fantasi (Dufan). Jadi pas mulai stagnan ide, kita pergi main boom-boom car setelah itu meeting lagi,” ujar penulis Creative Junkies ini. (AF)
http://www.majalahduit.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2400:marketing-kreatif-pelanggan-penasaran&catid=80:kolom&Itemid=76
0 comments:
Post a Comment