Tuesday, July 5, 2011

Membuka Toko Barang Antik

Jika ingin membuka toko barang antik perhatikan display untuk memajang barang. Jangan biarkan barang menumpuk.

Bagaimana memulai bisnis barang antik? Sepertinya bisnis ini akan terus berkembang. Makin tingginya minat sejumlah orang pada barang antik menunjukkan bisnis ini punya prospek cerah. Terlebih-lebih berita “miring” tentang pencurian barang antik dari museum dan tertangkapnya lukisan-lukisan kuno di bandara Soekarno-Hatta yang didatangkan dari Belanda makin menambah gairah orang-orang untuk mengoleksi barang antik. Mengelola toko barang antiknya juga sama uniknya dengan barang yang dijual. Tak ada harga yang seragam dengan kecenderungan harga tinggi tak terduga bisa didapat.

Di manakah lokasi paling tepat mendirikan toko barang antik? Selain di ajang lelang, barang antik juga bisa ditemukan di toko-toko antik. Di Jakarta sentra barang antik bisa ditemukan di Jalan Surabaya. Namun tak tertutup kemungkinan lokasi lainpun bisa digunakan dan menuai hasil bagus. Nah, jika Anda kebetulan punya ide mendirikan toko antik, ada baiknya memperhatikan tips dari pengelola Hillsboro Antique Mall & Café, mal barang-barang antik di Florida, Amerika Serikat berikut:

  1. Inventarisasi barang-barang antik yang akan dijual. Makin banyak jenisnya makin bagus karena akan menarik lebih banyak pengunjung.
  2. Perhatikan tempat yang akan digunakan sebagai toko. Jika barang yang dijual sedikit diperlukan lemari pajangan. Lengkapi dengan mebel-mebel antik sebagai pendukung.
  3. Pajang barang dagangan di display yang memungkinkan oang lewat bisa melihatnya. Jangan menumpuk barang atau menyimpan satu barang menghalangi barang lain.
  4. Beri ruangan bagi calon pembeli untuk melihat dari dekat barang yang menarik hatinya. Karena itu jangan biarkan tokonya penuh sesak.
  5. Pasanglah harga yang masuk akal dan jangan mengelabui. Konsultasikan pada ahli barang antik atau lihat literatur tentang barang antik untuk menentukan harga.
  6. Perbarui display secara berkala. Jika tampilan toko tetap dari waktu ke waktu pembeli yang sudah pernah berkunjung tak akan meliriknya lagi, apalagi masuk mencari barang baru.
  7. Jaga produk dalam tampilan terbaiknya. Perhatikan bahwa jika label tampak kumal orang akan berpikir bahwa tak ada orang yang memikirkan toko kita.
  8. Berikan label dengan keterangan waktu produk itu dibuat, keunikannya, dan informasi lain yang mendukung.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host